Perbedaan Analis Kesehatan D3 dan D4 TLM

 Jurusan / prodi dalam bidang kesehatan sangatlah banyak diantaranya perawat, dokter, apoteker, analis kesehatan dll. kebanyakan orang masih belum mengetahui mengenai jurusan/prodi analis kesehatan atau teknologi laboratorium medik.  Padahal jurusan ini sangat membuka lapangan kerja yang sangat luas, tak lain karena orang-orang belum banyak mengetahui tentang jurusan ini, dan juga tidak semua universitas, stikes atau pun poltekes menyediakan jurusan ini. Padahal tenaga kerja yang ahli dibidang analis sangatlah dibutuhkan. untuk di lab rumah sakit, biofarma, BNN, BPOM, dan masih banyak lagi. Dibawah ini merupakan perbedaan analis kesehatan D3 & D4 :

  D3 hanya 3 tahun saja masa kuliahnya, sedangan D4 adalah 4 tahun atau S1. jika kalian memilih D3 lalu kalian berniat ingin melanjutkan S2, kalian harus mengambil S1 terlebih dahulu. sedangkan D4 bisa langsung mengambil S2.  

Prospek Karier dan Kerja Analis Kesehatan

Dalam dunia kerja, perbedaan antara D3, D4, dan S1 Analis Kesehatan tidak terlalu diperhitungkan, karena banyak instansi dan perusahaan yang membutuhkan kompetensi seorang Analis. Mereka biasanya memiliki kesempatan bekerja di :

• Pegawai Negeri Swasta (PNS)
• Laboratorium Klinik Swasta
• Rumah Sakit Pemerintah atau swasta
• Laboratorium Kesehatan Daerah
• Balai Pengawasan Obat dan Makanan(BPOM)
• Perusahaan di bidang makanan-minuman, farmasi.
• Lab Forensik Kepolisian
• Lembaga penelitian sains (LIPI, Biofarma)
• Dosen (Terutama di sekolah ilmu kesehatan)

Saat ini tenaga analis kesehatan di Indonesia masih kurang padahal dalam perkembangan IPTEK, jumlah laboratorium kesehatan semakin meningkat sehingga peluang kerja seorang analis kesehatan sangat besar.

Pada tahun 2013 tenaga analis kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas masih belum terpenuhi. Menurut Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, Ketersediaan tenaga analis kesehatan sebanyak 5.243 (36%), sedangkan kebutuhan sesuai standar ialah 9.510 (64%). jadi kekurangan tenaga analis kesehatan sebanyak 4.267. Kekurangan tenaga Analis Kesehatan tersebut harus segera dipenuhi, agar pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia dapat optimal. Maka dari itulah peran dari institusi pendidikan kesehatan sangat diperlukan untuk mencetak tenaga Analis Kesehatan yang profesional dan berkompetensi dimasa mendatang.


Komentar

Posting Komentar